Monthly Archives: May 2014

Harkitnas Momentum Kebangkitan Pemuda Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional merupakan momentum untuk memupuk semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme bagi para pemuda. Masa di mana para pemuda dan pejuang sadar bahwa dalam mencapai kemerdekaan tidak dapat diraih dengan jalan sendiri-sendiri. “KePgiOa0Jvgdsadaran dari para pemuda dan pejuang muncul untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Oleh karena itu, jadikan deklarasi ini tepat pada hari Kebangkitan Nasional 20 Mei sebagai kebangkitan para pemuda membangun negara ini dengan pemimpin kaum muda yang kreatif,” ujar Staf Kemenpora Sakhyan Azmara dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/5/2013). Selain itu, dirinya juga mengapresiasi atas terbentuknya pendirian wadah pemuda yang menamakan Pusaka Muda Nusantara.

“Dalam hal ini, atas nama pemerintah khususnya Kemenpora, merasa bangga dan salut atas perjuangan kaum muda selaku inisiator muda untuk membentuk dan mendirikan Pusaka Muda Nusantara (PMN). Jadikanlah deklarasi ini menjadi hal penting agar pemuda-pemuda mengelola kecerdasannya untuk kemajuan bangsa,” tegas dia.Di tempat yang sama, Ketua PMN Muhammad Zimah mengakui bahwa semangat para pemuda mulai memudar dan mulai luntur terbawa perkembangan zaman. Menurut dia, semangat itu kini menjadi sangat langka di jaman modern ini, ketika tak ada sekat lagi antara dunia barat dan timur. “Dalam momentum kebangkitan nasional ini, PMN harus bangkit dalam semua sektor. Mari kita tatap masa yang akan datang,” ungkap dia. Continue reading

Categories: Harkitnas | Leave a comment

Harkitnas Harus Jadi Inspirasi Kebangkitan Pendidikan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei harus menjadi inspirasi kemajuan pendidikan nasional. Hal itu dikatakan Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar, Sabtu (19/5/2012) malam kemarin, di Jakarta. Ia mengungkapkan, sejarah lahirnya kebangkitan nasional pada 1908 disebabkan oleh munculnya kaum terpelajar.

Menurutnya, tokoh-Logo Harkitnas 106th HiRestokoh pergerakan nasional yang menjadi penggerak munculnya organisasi-organisasi modern pada masa itu, seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo, Soekarno, Agus Salim, dan sebagainya lahir dari dunia pendidikan.

“Pengaruh pendidikan pada masa perjuangan membuka kesadaran kaum terpelajar untuk bangkit dari keterpurukan sebagai bangsa yang terjajah,” ujarnya.

Kala itu, lanjut dia, meski awalnya Belanda hanya membuka sekolah-sekolah bagi golongan bangsawan dan mampu, tetapi justru dimanfaatkan oleh golongan elit Indonesia untuk mengubah nasib bangsanya.

“Oleh karena itu, momentum hari Kebangkitan Nasional tahun ini harus dijadikan inspirasi bagi Pemerintah untuk memajukan bangsa melalui pendidikan,” ujarnya. Continue reading

Categories: Harkitnas | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.